Benteng Peninggalan Zaman Belanda, Kokoh Diumur Puluhan Tahun


Jika mau digali, kabupaten Tebo banyak menyimpan peninggalan sejarah. Baik dari bangunan, situs candi dan lainnya. Yang paling banyak ditemui yakni bangunan sisa-sia zaman penjajahan Belanda yang walau tidak di jaga namun masih banyak ditemukan di setiap sudut kota Muara Tebo.Salah satunya adalah benteng peninggalan Belanda.
_________________________

Di kota Muara Tebo ada kawasan yang dinamakan benteng lamo. Banyak bangunan dengan ciri khas bangunan belanda di sekitar tempat itu. Meski usia bagunan sudah berumur puluhan tahun namun tetap kokoh berdiri. Sekokoh kisah perjuangan kepahlawan Sultan Thaha Syaifuddin yang memerangi penjajahan Belanda.

Benteng lama, itu adalah nama yang cukup dikenal oleh seluruh masyarakat Muara Tebo. Pada masa kabupaten Tebo masih tergabung dalam kabupaten Bungo-Tebo, tempat ini dahulunya adalah tempat tinggal para tentara yang bertugas di Kelurahan Muara Tebo.

Bangunan yang berdiri dengan di cat warna khas hijau Tentara. Kawasan ini dibangun puluhan rumah sebagai tempat kediaman tentara pada masa itu. Masyarakat setempat tidak ada yang mengetahui dengan pasti kapan dibangunya perumahan tersebut. Bangunan tersebut hanya diketahui masyarakat dibangun sejak masa
penjajahan belanda.

"Bangunan ini sudah berumur puluhan tahun. Saya juga tidak tahu pasti kapan dibangunya perumahan ini. Yang pasti bangunan tersebut sudah ada sejak zaman belanda dulu," ujar Suherman warga Muara Tebo kepada Radar Tebo.

Dikatakannya, meski sudah berumur puluhan tahun bagan tersebt masih sangat kokoh. Walupun ada beberapa rumah yang sudah tidak bisa ditepati akibat atapnya yang sudah rusak. Namun nilai sejarah bangunan tersebut masih tetap terjaga dan menjadi kenagan bagi masyarakat Tebo.

"Nilai sejarahnya tetap dikenang meskipun tidak semua bangunan sudah tidak di tempati lagi," katanya.Dikatakan, bangunan ini sejak dibangun dahulu sudah dinamakan Benteng. Namun beberapa tahun belakangan ini nama tersebut lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Benteng lama.

"Kini masyarakat lebih mengenal sebutan benteng lamo. Mungkin dikarenakan saat ini sudah ada bangunan baru untuk tantara," tukasnya. Ditambahknya, meski bangunan ini sudah tidak lagi ditempat. Namun nilai sejarahnya tetap dikenang oleh masyarakat.

Sayangnya walau banyak bangunan bersejarah, belum ada upaya dari pemerintah untuk menjadikan kawasan kota Muara Tebo sebagai objek wisata sejarah. Sementara satu persatu bangunan tersebut mulai hilang keasliannya. Baik yang di rubah bentuk, maupun yang habis dimakan waktu.(*) 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Benteng Peninggalan Zaman Belanda, Kokoh Diumur Puluhan Tahun"

Posting Komentar